Cinta Itu Butuh Bukti
Cinta bukanlah hanya klaim semata, tapi dengan bukti. Di antara bentuk cinta pada Nabi ﷺ adalah ittiba’ (mengikuti), taat, dan berpegang teguh pada petunjuknya. Karena ingatlah, ketaatan pada Nabi ﷺ adalah buah dari kecintaan. Penyair Arab mengatakan:
لَوْ كَانَ حُبُّكَ صَادِقاً لَأَطَعْتَهُ إِنَّ المُحِبَّ لِمَنْ يُحِبُّ مُطِيْعٌ
“Sekiranya cintamu itu benar, niscaya engkau akan menaatinya. Karena orang yang mencintai tentu akan menaati orang yang dicintainya.”
Cinta pada Nabi ﷺ bukanlah dengan melatunkan nasyid (menyanyi) atau pun syair yang indah, namun enggan mengikuti Sunnah beliau. Hakikat cinta pada Nabi ﷺ adalah dengan mengikuti (ittiba’) setiap ajarannya dan menaatinya. Semakin seseorang mencintai Nabinya, maka dia juga akan semakin menaatinya. Dari sinilah sebagian Salaf mengatakan:
لهذا لما كَثُرَ الأدعياء طُولبوا بالبرهان ,قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمْ اللَّهُ
“Tatkala banyak orang yang mengklaim mencintai الله, mereka dituntut untuk mendatangkan bukti. الله Ta’ala berfirman (yang artinya): ”Katakanlah : Jika kamu (benar-benar) mencintai الله, ikutilah aku, niscaya الله mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. الله Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Ali Imran : 31)
Seorang ulama mengatakan:
لَيْسَ الشَّأْنُ أَنْ تُحِبَّ وَلَكِن الشَّأْنُ أَنْ تُحَبْ
“Yang terpenting bukanlah engkau mencintai-Nya. Namun yang terpenting adalah bagaimana engkau bisa dicintai-Nya.
Cinta Palsu
Engkau Bilang Cinta Kepada Nabi Tapi Engkau Benci Sunnahnya?? Cintamu Palsu...!!
Rasulullah ﷺ bersabda :
فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِي فَلَيْسَ مِنِّي
"Barangsiapa membenci Sunnahku, maka ia bukan golonganku." (HR. Bukhari & Muslim)
Salah seorang Khulafa’ur Rasyidin dan manusia terbaik setelah Nabi ﷺ, yaitu Abu Bakar Ash Shiddiq radhiyallahu ‘anhu mengatakan:
لَسْتُ تَارِكًا شَيْئًا كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَعْمَلُ بِهِ إِلَّا عَمِلْتُ بِهِ إِنِّي أَخْشَى إِنْ تَرَكْتُ شَيْئًا مِنْ أَمْرِهِ أَنْ أَزِيْغَ
“Tidaklah aku biarkan satu pun yang Rasulullah ﷺ amalkan kecuali aku mengamalkannya, karena aku takut jika meninggalkannya sedikit saja, aku akan menyimpang.” (HR. Abu Daud no. 2970. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa atsar ini Shahih)
Itulah saudaraku, di antara bukti seseorang mencintai Nabinya ﷺ, yaitu dengan menaati, mengikuti, dan meneladani setiap ajarannya.