Selasa, 30 April 2024

Cinta Itu Butuh Bukti



 

Cinta Itu Butuh Bukti


     Cinta bukanlah hanya klaim semata, tapi dengan bukti. Di antara bentuk cinta pada Nabi ﷺ adalah ittiba’ (mengikuti), taat, dan berpegang teguh pada petunjuknya. Karena ingatlah, ketaatan pada Nabi ﷺ adalah buah dari kecintaan. Penyair Arab mengatakan:

لَوْ كَانَ حُبُّكَ صَادِقاً لَأَطَعْتَهُ إِنَّ المُحِبَّ لِمَنْ يُحِبُّ مُطِيْعٌ

“Sekiranya cintamu itu benar, niscaya engkau akan menaatinya. Karena orang yang mencintai tentu akan menaati orang yang dicintainya.”

     Cinta pada Nabi ﷺ bukanlah dengan melatunkan nasyid (menyanyi) atau pun syair yang indah, namun enggan mengikuti Sunnah beliau. Hakikat cinta pada Nabi ﷺ adalah dengan mengikuti (ittiba’) setiap ajarannya dan menaatinya. Semakin seseorang mencintai Nabinya, maka dia juga akan semakin menaatinya. Dari sinilah sebagian Salaf mengatakan:

لهذا لما كَثُرَ الأدعياء طُولبوا بالبرهان ,قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمْ اللَّهُ

“Tatkala banyak orang yang mengklaim mencintai الله, mereka dituntut untuk mendatangkan bukti. الله Ta’ala berfirman (yang artinya): ”Katakanlah : Jika kamu (benar-benar) mencintai الله, ikutilah aku, niscaya الله mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. الله Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Ali Imran : 31)

     Seorang ulama mengatakan:

لَيْسَ الشَّأْنُ أَنْ تُحِبَّ وَلَكِن الشَّأْنُ أَنْ تُحَبْ

“Yang terpenting bukanlah engkau mencintai-Nya. Namun yang terpenting adalah bagaimana engkau bisa dicintai-Nya.


Cinta Palsu

Engkau Bilang Cinta Kepada Nabi Tapi Engkau Benci Sunnahnya?? Cintamu Palsu...!!

     Rasulullah bersabda :

فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِي فَلَيْسَ مِنِّي

"Barangsiapa membenci Sunnahku, maka ia bukan golonganku." (HR. Bukhari & Muslim)

     Salah seorang Khulafa’ur Rasyidin dan manusia terbaik setelah Nabi ﷺ, yaitu Abu Bakar Ash Shiddiq radhiyallahu ‘anhu mengatakan:

لَسْتُ تَارِكًا شَيْئًا كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ يَعْمَلُ بِهِ إِلَّا عَمِلْتُ بِهِ إِنِّي أَخْشَى إِنْ تَرَكْتُ شَيْئًا مِنْ أَمْرِهِ أَنْ أَزِيْغَ

“Tidaklah aku biarkan satu pun yang Rasulullah ﷺ amalkan kecuali aku mengamalkannya, karena aku takut jika meninggalkannya sedikit saja, aku akan menyimpang.” (HR. Abu Daud no. 2970. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa atsar ini Shahih)

     Itulah saudaraku, di antara bukti seseorang mencintai Nabinya ﷺ, yaitu dengan menaati, mengikuti, dan meneladani setiap ajarannya.

Selasa, 16 April 2024

Hari Raya 'Idul Abror ( 8 Syawwal ) Bukan Ajaran Nabi ﷺ Dan Para Shahabat



 

Hari Raya 'Idul Abror ( 8 Syawwal ) Bukan Ajaran Nabi ﷺ Dan Para Shahabat


     Hari raya dalam Islam telah ditentukan syari’at, tidak boleh ditambah dan dikurangi, bahkan semua tradisi hari raya sebelum Islam tidak boleh dilestarikan. Barangsiapa menambah-nambah atau mengada-adakan hari raya atau hari peringatan selain yang ditentukan syari’at maka ia telah melampaui batas dalam agama.

➡ Rasulullah bersabda,

إِنَّ لِكُلِّ قَوْمٍ عِيدًا وَهَذَا عِيدُنَا

“Sesungguhnya setiap kaum memiliki hari raya, dan ini adalah hari raya kita.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu’anha)

➡ Shahabat yang Mulia Anas bin Malik radhiyallahu’anhu berkata,

قَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- الْمَدِينَةَ وَلَهُمْ يَوْمَانِ يَلْعَبُونَ فِيهِمَا فَقَالَ مَا هَذَانِ الْيَوْمَانِ قَالُوا كُنَّا نَلْعَبُ فِيهِمَا فِى الْجَاهِلِيَّةِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِنَّ اللَّهَ قَدْ أَبْدَلَكُمْ بِهِمَا خَيْرًا مِنْهُمَا يَوْمَ الأَضْحَى وَيَوْمَ الْفِطْرِ

“Ketika Rasulullah mendatangi kota Madinah, para Shahabat memiliki dua hari raya yang padanya mereka bersenang-senang. Maka beliau bersabda: Dua hari apa ini? Mereka menjawab: Dua hari yang sudah biasa kami bersenang-senang padanya di masa Jahiliyah. Maka Rasulullah bersabda: Sesungguhnya Allah telah mengganti kedua hari tersebut dengan dua hari yang lebih baik, yaitu 'Idul Adha dan 'Idul Fithri.” (HR. Abu Daud, Shahih Abi Daud : 1039)

     Dari dua hadits tersebut menununjukkan bahwa penentuan hari raya harus berdasarkan dalil, hari raya apa pun yang tidak berdasarkan dalil maka termasuk perkara mengada-ada dalam agama (bid'ah). Dan diantara hari raya bid’ah tersebut adalah Idul Abror (hari raya orang-orang baik), yang dikenal di negeri kita dengan istilah “Hari Raya Ketupat”.

     Hari raya ini awalnya dikhususkan bagi mereka yang berpuasa sunnah 6 hari di bulan Syawwal, walau di hari-hari ini, puasa sunnah tersebut sudah hampir dilupakan dan tidak diamalkan, namun hari raya bid’ahnya tetap dirayakan, bahkan umumnya disertai dengan berbagai kemungkaran.

➡ Demikianlah, apabila bid’ah diada-adakan, maka sunnah akan hilang. Al-Imam Hasan bin ‘Athiyyah rahimahullah berkata,

ما ابتدع قوم بدعة في دينهم إلا نزع الله عنهم من سنتهم مثلها ثم لا يعيدها إليهم إلى يوم القيامة

“Tidaklah suatu kaum berbuat bid’ah dalam agama, kecuali Allah akan mengangkat sunnah yang semisalnya dari mereka, dan tidak mengembalikannya sampai hari kiamat.” (lihat Al-Hilyah, 6/73)

➡ Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,

وأما اتخاذ موسم غير المواسم الشرعية كبعض ليالي شهر ربيع الأول التي يقال: إنها ليلة المولد، أو بعض ليالي رجب، أو ثامن عشر ذي الحجة، أو أول جمعة من رجب، أو ثامن شوال الذي يسميه الجهال عيد الأبرار: فإنها من البدع التي لم يستحبها السلف، ولم يفعلوها. والله سبحانه وتعالى أعلم

"Adapun membuat musim tertentu (untuk ibadah dan hari raya) selain musim-musim yang ditetapkan oleh syari’at seperti menjadikan sebagian malam bulan Rabi’ul Awwal yang dinamakan malam “Maulid”, atau sebagian malam di bulan Rajab, atau hari kedelapan Dzulhijjah, atau Jum’at pertama di bulan Rajab, atau hari kedelapan bulan Syawwal yang dinamakan oleh orang-orang bodoh dengan Idul Abror (Hari Raya Ketupat), maka semua itu termasuk bid’ah yang tidak disunnahkan oleh As Salaf (Rasulullah dan Shahabat) dan mereka tidak mengamalkannya. Wallaahu subhaanahu wa ta’ala a’lam". (Lihat Majmu’ Al-Fatawa, 25/298.)


Malam Rabu, 8 Syawwal 1445 H / 17-04-2024




Tahukah Engkau Amalan Yang Disukai Imam Asy-Syafi'i di Malam dan Hari Jumat ?

  Tahukah Engkau Amalan Yang Disukai Imam Asy-Syafi'i di Malam dan Hari Jumat ? ✍🏻 قال الإمام الشافعي رحمه الله : وأحب كثرة الصلاة على...